Senin, 02 Desember 2013

Kondom Tingkatkan Kesehatan Vagina?


Sumber http://splashurl.com/otgbm3b

Oleh: dr. Nadia Octavia
KLIKDOKTER.COM - “Apakah kondom dapat meningkatkan kesehatan vagina?” Pertanyaan ini menjadi dasar sebuah penelitian yang dilakukan di Cina mengenai hubungan penggunaan kondom dan adanya bakteri “baik” di vagina. Pada vagina yang sehat terdapat jumlah bakteri “baik” dan “jahat” dalam jumlah seimbang. Ketidakseimbangan jumlah bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi umum yang disebut vaginosis bakterialis (VB). Gejala umum VB adalah adanya keputihan yang berbau amis.
Penelitian yang dilakukan oleh Liyan Ma dan kawan-kawan ini melibatkan 164 perempuan sehat yang berusia antara 18–45 tahun pada tahun 2010 dan diterbitkan dalam jurnal PLOS One. Mereka menemukan bahwa perempuan yang menggunakan kondom memiliki kadar bakteri lactobacilli yang lebih tinggi dibandingkan perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (intrauterine device – IUD) atau spiral. Para peneliti tersebut menyimpulkan bahwa penggunaan kondom dapat mencegah VB.
Adanya bakteri lactobacilli ini dipikirkan dapat mencegah infeksi dalam vagina karena memproduksi asam laktat dan hydrogen peroksida (H2O2) yang dapat melindungi vagina dari kuman yang “jahat” atau patogen. Lactobacilli membuat vagina sedikit asam, suatu kondisi yang umumnya mencegah pertumbuhan bakteri lain. Kadar lactobacilli yang rendah dalam vagina juga dapat memberi jalan untuk pertumbuhan bakteri lain dan mengakibatkan VB. VB dapat menyebabkan radang pada panggul, peningkatan risiko infeksi menular seksual, dan persalinan prematur pada perempuan hamil.
Namun, studi potong lintang ini tidak membuktikan bahwa penggunaan kondom meningkatkan jumlah bakteri “baik” dalam vagina. Terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keseimbangan bakteri dalam vagina, termasuk riwayat seks seorang perempuan dan apakah ia merokok atau menggunakan deodoran vagina, maupun perubahan hormonal seperti pada kehamilan. Bagaimana pun juga, penggunaan kondom direkomendasikan karena dapat mengurangi infeksi menular seksual, termasuk HIV.


Senin, 25 November 2013

Laporan Kegiatan Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut Masyarakat

BAB II
REALISASI
2.1   Persiapan Non Teknis

1.      Pengenalan Masyarakat
a.       Melaksanakan penentuan wilayah binaan melalui konsultasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng
b.      Mengkomunikasikan dengan Kepala Desa tentang Asuhan Keperawatan yang akan dilaksanakan.
c.       Membuat proposal Kegiatan Klinik Lapangan Asuhan Keperawatan Masyarakat
d.      Mengajukan permohonan ijin pelaksanaan pada desa Dukuh Sari Kecamatan Busung Biu Kabupaten Buleleng, dan melampirkan proposal kegiatan.
e.       Setelah ijin dari atasan wilayah telah terbit, maka disampaikan ke Dinas Kesehatan, dan menyertai dengan proposal kegiatannya.
f.       Melakukan pendekatan informal pada para pengurus adat di Desa Dukuh Sari.
 
2.      Pengenalan Masalah
a.       Setelah memperoleh ijin tertulis, dilanjutkan dengan survai awal untuk mengetahui :
·         Gambaran kelembagaan, meliputi : koordinasi antara aparat, bawahannya dan prilaku masyarakat terhadap kesehatannya.
·         Gambaran Geografi dan Demografi, seperti : luas wilayah, potensi wilayah kondisi jalan, sarana transportasi, keamanan, jumlah dan komposisi jumlah penduduk, jarak dengan tempat pelayanan kesehatan.
·         Gambaran umum tentang kesehatan meliputi : angka kelahiran dan kematian, cakupan posyandu, kader kesehatan, perencanaan kesehatan, penyakit yang sering diderita, wabah.

b.    Mengadakan pertemuan awal yang lebih mendalam, dalam bentuk loka karya mini, dengan tujuan:
·         Mengetahui permasalahan masyarakat Desa Dukuh Sari
·         Dapat menentukan Prioritas Masalah
·         Dapat menyusun program kesehatan bersama – sama dengan masyarakat berdasarkan prioritas masalahnya.
c.    Menyusun program kesehatan bersama – sama dengan masyarakat desa Dukuh Sari berdasrkan prioritas masalah. Instrument dalam hal ini dapat berupa: pedoman wawancara, pedoman observasi, kuisioner. 
d.      Melakukan pendataan, dengan langkah – langkah yaitu :
·         Menetapkan populasi atau sampel
·         Melaksanakan pendataan serta tabulasi data
·         Melakukan analisis data sehingga dapat diinterpretasikandengan baik.
3.      Penyadaran Masyarakat
·         Tahap penyadaran masyarakat bertujuan untu :
·         Agar masyarakat menyadariterjadinya maslah yang ada
·         Ikut berpartisifasi secara sadardalam menanggulangi masalah yang ada
·         Masyarakat mengetahui cara – cara dalam memenuhi kebutuhan, dan upaya pelayanan kesehatan/ keperawatan sesuai dengan potensi yang ada
2.2   PersiapanTeknis
1.      Persiapan Alat
·         Alat Diagnostik Set (Kaca Mulut, Pinset, Sonde, Excavator)
·         Trombol
2.      Persiapan Bahan
·         Kapas
·         Disclosing
·         Alkohol
·         Bycline 

3.      Persiapan Alat dan Bahan Pelengkap
·         Handuk
·         Baskom
·         Ember
·         Model gigi
·         Flip Chart
·         Poster
·         Kapur
·         Chlor Ethyl

4.    Biaya yang dikeluarkan
No
Nama Bahan
Harga satuan
(Rp)
Jumlah
Harga Total
(Rp)
1.
Melaporkan rencana kegiatan kepada Kepala Desa Banjar Dukuh Sari:
a.    Foto copy
b.    Amplop




125
5.00




4 lbr
2 Buah




1000
1.000
2.000
2.
Pemeriksaan plak
a.     Disclosing

50.000

1 botol

50.000
50.000
3.
Pemeriksaan Gigi
a.     Chlor Ethyl


50.000


2 botol


100.000
100.000
4.
Alat Peraga
a.     Model gigi
b.     Flip Chart
c.     Poster


70.000
20.000
10.000
2.000



15 buah
10 pcs

70.000
20.000
150.000
20.000
260.000
Total
412.000

2.3  Pelaksanaan
Pelaksanaannya dengan menggunakan total populasi sebanyak 30 orang yang dilaksanakan dari tanggal 1-2 oktober 2013.
1.      1 oktober 2013 melaksanakan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut Br. Dukuh sari kecamatan busung biu kabupaten buleleng
2.      2 oktober 2013 melaksanakan pemeriksaan gigi dan mulut masyarakat Br, dukuh sari kecamatan busung biu kabupatan buleleng.

2.4   PascaKegiatan
A.      Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan cara         :
1.      Editing (memilah/ memperhatikan data pada kartu status).
2.      Koding (mengubah data yang terkumpul melalui alat pengumpulan data dalam bentuk lebih singkat denga nmenggunakan kode).
3.      Tabulating (masukkan data yang sudah dikoding kedalam tabel).


Selasa, 19 November 2013

Penyakit Dalam "Interna"

 Istilah-istilah yangh digunakan dalam ilmu penyakit dalam :
  1. Acute Keadaan yang mulainya cepat  gejalanya parah pada umumnya terjadi sebentar
  2. Chronis keadaan tidak begitu nyeri tetapi  berlangsung lama
  3. Anorexia Hilangnya nafsu makan secara sebagian atau keseluruhan
  4. Antibodi Protein yang dihasilkan oleh sel-sel lymphatic sebagai respon thd adanya antigen yg mrpk antagonis antibodi
  5. Bacteriostatic  bahan yang menghambat pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri
  6. Biopsi Penelitian mikroskopik pada sepotong jaringan yg diam il dr tb. Unt mengetahui adanya penyakit atau tidak
  7. Bleeding perdarahan
  8. Dysphagia kesukaran menelan
  9. Dysplasi Perkembangan yang tidak normal
  10. Dyspnea kesukaran dalam bernafas
  11. Emboli Penyumbatan pembuluh darah secara mendadak yang terbawa oleh aliran darah bisa td sepotong jar, lemak atau gelembung udara.
  12.  Emesis muntah
  13.  Erytema kemerahan di permukaan kulit
  14. Droplet infeksi penyebaran percikan yg mengandung MO krn batu, bersin
  15. Fever (Pyrexia) naiknya temperatur diatas normal
  16. Gastroenteritis peradangan perut dan usus halus sebagiai akibat keracunan mkn atau hygiene yg buruk
  17.  Hyperpirexia naiknya suhu tubuh diatas 40 derajat
  18.  Hematoma terkumpulnya darah dalam jaringan yg menyebabkan pembengkakan pd umumnya timbul stl cedera
  19.  Irritant setiap bahan yang mengiritasi jaringan tubuh.
  20.  Emphyema akumulasi pus dlm rongga /organ yg berongga
  21.  Emphysema keberadaan yg abnormal dari udara di jar atau rongga tubuh
  22. Hemofilia peny kelaianan pembekuan darah
  23.  Haemoptysis batuk darah
  24.  Haemorrhage perdrahan internal atau eksternal ok cedera pada pembuluh darah
  25.  Hyperanemia terdapatnya darah dlm jumlah banyak di jar.
  26.  Hipoksemia (Hypoxia) Keadaan berkurangnya kandungan oksigen dalam darah
  27.  Hemoptisis adanya darah dlam sputum
  28.  Eksudat cairan yg berpindah ke jar sekitarnya melalui dinding pemb. Drh.
  29.  Eksudasi keluarnya dr pembuluh drh cairan yg kaya prot ke dalam jar, shg terjadi bengkak (oedem)
  30.  Oedem menyebarnya cairan di dl ruang di jar lunak yang mengakibatkan pembengkakan.
  31.  Infiltrasi keluarnya sel-sel dari drh. Ke jar.
  32.  Intermittent Terjadinya selang beberapa waktu dalam interval, tidak berkesinambungan
  33.  Ulcer luka terbuka dengan kehilangan seluruh epithel dr permukaan sampai dasarnya ada kalanya sampai dibawahnya
  34.  Cross infection infeksi yg ditransmisikan dr satu pasien ke pasien yg lain
  35.  Vascular pembuluh darah
  36.  Vasoconstriction penyempitan pembuluh darah
  37.  Vasodilatation melebarnya pem buluh darah
  38.  Permeabel dapat ditembus atau memungkinkan lewatnya suatu larutan.
  39.  Phagocyte setiap sel yang memakan MO sel lain atau benda asing
  40.  Septichaemia berkembang biaknya MO dan toxinnya di dlm darah.
  41.  Nausea merasa sakit dan ingin muntah.
  42.  Syock keadaan anjloknya tekanan darah yang mendadak.
  43.  Stimulus sesuatu yang membangkitkan fungsi atau aktivitas khusus organ atau jar.
  44.  Symptom keadaan abnormal yg dirasakan  pasien (gejala)
  45.  Therapy perawatan suatu penyakit
  46.  Toxin bahan beracun yg dihasilakn ol MO
  47.  Toxaemia keadaan terdapatnya toxin bact atau bhn beracun dlm drh.
  48.  Tremor gemetaran yang tidak terkendali.
  49.  Peristaltic kontraksi otot berirama yg mendorong makanan dan limbah sepanjang usus halus dr sal pencernaan.